FATHIA Rosyida benar-benar ingin totalitas di dunia kuliner. Karena itu, setelah lulus SMA, dia memilih jurusan pendidikan tata boga di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Selepas meraih gelar sarjana tata boga, dia mulai merintis bisnis kuliner di rumahnya, Ke camatan Singgahan. Namun, karena kesibukan mengajar, kini Fathia mulai meninggalkan bisnis kulinernya. Se jak menikah dan menetap di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Fathia me ngaku tak punya banyak waktu untuk berbisnis. Praktis, dia hanya menularkan ilmu mera cik resep kepada anak didiknya jurusan tata boga SMKN 3 Tuban. ‘’Tetap tidak bisa me ning galkan dunia memasak,’’ tutur ibu muda itu. Lulusan SMAN 1 Bojonegoro ini mengatakan, memasak sudah menjadi separo dari jiwanya. Dia mengaku sudah menguasai banyak resep dalam dan luar negeri. Saat ini, Fathia fokus mempelajari resep dari berbagai negara, sesuai permintaan pa sar yang saat ini didominasi kafe atau rumah makan asing. ‘’Lumayan menguasai beberapa masakan China, Eropa, Jepang, dan Korea,’’ tuturnya. Beberapa resep yang kerap dimasak Fathia adalah olahan pasta, dessert, panacota, spageti, steak, salad, sushi, dan masih banyak lagi. Menurut Fa thia, belajar racikan resep baru harus menyesuaikan dengan permintaan pasar. ‘’Yang saya tanamkan kepada siswa adalah harus belajar resep masakan sebanyak mungkin sesuai permintaan mayoritas konsumen,’’ ujarnya.
Baca juga: Belajar Memahami Perbedaan
Kuasai Resep Berbagai Negara - Radar Bojonegoro
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar